Demonstrasi Teknologi Akuakultur oleh Para Kompetitor Menjadi Penanda Dimulainya AgResults di Indonesia
Menjelang peluncuran resminya pada 25 Mei 2021, AgResults Indonesia Aquaculture Challenge Project menyelenggarakan acara Induksi Peserta (20-21 April) dan Pengujian Teknologi (19 Mei) untuk membekali informasi-informasi penting dan juga mengobservasi teknologi para kompetitor. Dari kedua kegiatan tersebut, para kompetitor telah mempersiapkan diri, dipersiapkan, dan dilengkapi dengan beragam informasi teknis seputar mekanisme kompetisi, tips dan trik penjualan di lokasi target, hingga masukan dari para ahli terkait teknologi yang mereka ajukan.
Kompetisi ini menggunakan struktur hadiah Pay-for-Results (pemberian hadiah berdasarkan hasil) sebagai salah satu cara untuk mengatasi tantangan biaya pakan dan efisiensi, kualitas air, serta kualitas produk ikan yang di mana hal-hal tersebut adalah faktor yang dapat membatasi produktivitas dan profitabilitas pembudidaya. Dengan memberikan hadiah untuk setiap aerator dan/atau auto-feeder yang dijual atau disewakan, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya dan memperkuat hubungan rantai nilai akuakultur antara penyedia input dan pembudidaya. Hal ini selaras dengan tujuan AgResults yang lebih luas, yaitu meningkatkan jaringan dan mentransformasi sistem pasar.
Acara induksi yang menandakan awal dari periode prakompetisi dimaksudkan untuk membekali para kompetitor dengan informasi mengenai mekanisme kompetisi, antara lain peraturan kompetisi, verifikasi penjualan/penyewaan, evaluasi, dan berbagi strategi penjualan kepada pembudidaya skala kecil di lokasi target. Tak hanya dihadiri oleh kompetitor, induksi juga dihadiri oleh perwakilan dari Tim Technical Advisory Committee (TAC; Tim Ahli), perwakilan verifikator (PT Mutu agung Lestari), serta perwakilan dari Evaluator Eksternal (IDinsight).
Dalam proses induksi, kompetitor dibekali dengan penjelasan terkait peraturan kompetisi dan pemaparan terkait keuangan berkelanjutan dan keuangan mikro oleh Yayasan WWF Indonesia. Selain itu, pemaparan Tim Ahli yang diwakili oleh Coco Kokarkin memaparkan terkait praktik budidaya, Arief Arianto mengenai inovasi dalam teknologi 4.0, dan Ery Damayanti terkait pendekatan sosial dan gender terhadap pembudidaya skala kecil. Pembekalan keseluruhan materi tersebut dimaksudkan untuk membantu kompetitor dalam menyusun strategi penjualan teknologi yang diajukan kepada pembudidaya skala kecil di provinsi target, yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Kompetitor diberikan informasi terkait proses verifikasi penjualan dan evaluasi di hari kedua. Verifikator dalam kompetisi ini adalah PT Mutu Agung Lestari yang merupakan pihak ketiga dimana bertugas melakukan audit dari penjualan dan penyewaan teknologi berdasarkan laporan dan pengecekan ke lapangan untuk menentukan hadiah.Selama induksi ini, Verifikator memberikan informasi terkait syarat dan ketentuan pelaporan penjualan dan penyewaan. Sementara itu, Evaluator Eksternal, IDinsight menjelaskan metode-metode pendekatan yang digunakan untuk menilai dampak dari proyek ini terhadap produktivitas pembudidaya skala kecil di Indonesia.
Setelah induksi, uji coba teknologi diselenggarakan pada 19 Mei 2021 di Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta. Dalam kegiatan ini, para kompetitor mendemonstrasikan teknologi yang mereka ajukan untuk kelayakan kompetisi dan kesesuaian untuk pembudidaya skala kecil. Uji coba teknologi ini dilakukan di Laboratorium Perikanan Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta dan bekerja sama dengan Tim Ahli dan pengamat teknologi perikanan dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta.
Pengelompokan pengujian alat terbagi atas dua kategori berdasarkan teknologinya, yakni kategori auto-feeder dan aerator. Kelompok kategori auto-feeder diikuti oleh PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery), PT Aditya Inovasi Makmur (FisTx Indonesia), dan PT Fadhil Damar Putra sedangkan pada kategori aerator diikuti oleh PT Banoo Inovasi Indonesia (Banoo), PT Himbar Buana Wibawa (Himbuana), dan PT Venambak Kail Dipantara (Venambak).
Pengujian teknologi ditutup dengan pemaparan hasil evaluasi dari tim TAC dan ahli dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta. Hal-hal yang dibahas salah satunya adalah terkait aspek teknis dan sosial yang perlu dipertimbangkan oleh para kompetitor saat memasuki periode pertama kompetisi.
“Teknologi yang sudah diujikan memiliki keunikannya masing-masing yang cukup mengesankan.” ujar Bapak Coco. “Para kompetitor sudah berinovasi dengan baik dan (alat yang diuji) layak untuk dipasarkan kepada pembudidaya skala kecil,”
Kompetisi penjualan teknologi budidaya tahun pertama bagi skala kecil akan berlangsung sejak 25 Mei 2021 sampai dengan 25 Februari 2022. Profil kompetitor dapat diunduh pada tautan berikut ini: Profil Kompetitor AgResults Indonesia Aquaculture Challenge Project 2021.