AgResults Indonesia Aquaculture Challenge Project Umumkan Penerima Hadiah Kompetisi Tahun Pertama
Sidoarjo, 18 Mei 2022 - Mengakhiri tahun pertama kompetisi teknologi Aerator dan auto feeder, AgResults Indonesia Aquaculture Challenge Project yang dilaksanakan melalui Yayasan WWF Indonesia menggelar penyerahan hadiah simbolis kepada PT Multidaya Teknologi Nusantara dengan merek dagang e-Fishery yang berhasil memenuhi syarat yaitu melakukan transaksi penjualan/penyewaan alat minimal 50 unit per periode kompetisi.
Kegiatan yang dilakukan di Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo dilakukan secara daring dan luring pada 18-20 Mei 2022. Selain untuk berbagi pembelajaran dari kompetisi di tahun pertama juga merupakan rangkaian acara untuk uji teknologi dan induksi Peserta Kompetisi AgResult Indonesia Aquaculture Challenge Project Tahun kedua.
Di tahun pertama kompetisi, sebanyak seratus dua puluh satu alat yang berupa auto-feeder dan aerator telah dimanfaatkan oleh pembudidaya skala kecil yang tersebar di Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan.
Rodrigo A. Ortiz selaku perwakilan dari Sekretariat AgResults, mengatakan “Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari upaya inovatif ini untuk memperkuat sektor perikanan budidaya di Indonesia. Selama tahun pertama ini, ada sedikit pembelajaran dan eksperimen.
Mengadopsi perilaku dan menciptakan proses baru membutuhkan waktu, kami berharap para peserta kompetisi terus menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mengembangkan cara baru untuk menjangkau pembudidaya skala kecil dengan menyewa atau menjual teknologi di sektor budidaya perikanan agar produktivitasnya meningkat.”
Manfaat dari Kompetisi AgResults Indonesia Aquaculture Challenge Project ini tidak hanya dinikmati oleh para peserta kompetisi, namun terutama ditujukan bagi peningkatan akses pembudidaya skala kecil kepada teknologi berdaya guna tinggi. Hal ini sesuai dengan tujuan dari Proyek AgResults yaitu untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan pembudidaya, dan memperkuat hubungan rantai nilai antara penyedia teknologi budidaya dengan pembudidaya skala kecil. Beberapa poin manfaat yang paling dirasakan oleh pembudidaya skala kecil adalah meningkatnya efisiensi penggunaan pakan yang ditandai dengan menurunnya angka rasio konversi pakan (FCR atau Feed Conversion Ratio) serta kemudahan dalam pengaturan waktu dan jumlah pakan yang diberikan.
Kepala Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Dr.Imam Musthofa Zainudin menyampaikan " Kompetisi tahun pertama telah memberikan gambaran bahwa ompetitor atau penjualan/penyewaan alat perlu didukung pendekatan dan pemahaman yang baik mengenai kebutuhan pembudidaya skala kecil. Dengan mengkomunikasikan mengenai manfaat alat bagi kelancaran proses budidaya dan kesuksesan panen, maka adopsi teknologi oleh pembudiaya dapat meningkat. Peningkatan produktivitas lahan per hektar lahan budidaya akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan efisiensi lahan, dengan sendirinya dapat meningkatkan produksi komoditas budidaya yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.”
Laporan penjualan seluruhnya telah diverifikasi oleh PT Mutu Agung Lestari, hasilnya menunjukkan bahwa salah satu kompetitor, yaitu PT Multidaya Teknologi Nusantara dengan merek dagang e-Fishery telah berhasil melewati batas minimum sewa/penjualan dengan menyewakan 118 unit auto-feeder kepada 55 pembudidaya skala kecil di beberapa provinsi sasaran, yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Dimana mayoritas penyewaan berada di Jawa Barat atau sekitar 80%. Hasil akumulasi perhitungan oleh verifikator dan Sekretariat AgResults menyatakan eFishery menerima hadiah insentif berupa uang sebesar 4987,78 USD atau sekitar 72 juta rupiah.
eFishery Co-Founder and Chief Executive Officer, Gibran Huzaifah menjelaskan, “eFishery merupakan perusahaan Aquaculture Intelligence pertama di Indonesia yang mengembangkan inovasi di bidang akuakultur. Tentu kami sangat bangga bisa terpilih menjadi pemenang di Indonesia Aquaculture Challenge Project yang diadakan oleh WWF dan AgResults”.
Kegiatan ini sudah berlangsung untuk kedua kalinya dengan peserta dari perusahaan akuakultur lainnya. eFishery berkesempatan untuk menjadi perusahaan terpilih di tahun 2021 dan berhak mendapatkan hadiah sebesar USD 4,900 atas pencapaian penjualan feeder sebanyak 118 unit feeder ikan dengan kriteria smart holding farmer atau pembudidaya kecil yg mempunyai kurang lebih 5 kolam. Para pembudidaya ikan ini memakai feeder eFishery setidaknya selama 6 bulan berturut-turut.
“Tentu hal ini sejalan dengan visi kami yaitu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat global melalui inovasi akuakultur yang dapat menghasilkan sumber protein hewani yang paling efisien dan bernutrisi tinggi", Gibran menambahkan.
Salah satu pembudidaya ikan Lele dan Nila asal Jawa Barat, Rusli mengungkapkan, “Siklus panen yang biasanya memakan waktu tiga bulan untuk komoditas lele dirasakan lebih cepat oleh pembudidaya. Dengan memakai auto-feeder, kita bisa memangkas waktu panen menjadi dua setengah bulan. Hasilnya juga lebih berkualitas, bobot dari ikan itu merata” ujarnya.
Dengan adanya rangkaian kompetisi AgResults Indonesia Aquaculture Challenge Project tahun selanjutnya, diharapkan makin banyak perusahaan inovasi maupun distributor alat yang menjangkau pembudidaya skala kecil agar dapat memanfaatkan teknologi dalam budidaya ikan dan udang di Indonesia.